MAKALAH MASYARAKAT MADURA
MAKALAH
ILMU SOSIAL DAN BUDAYA DASAR
MASYARAKAT DAN LINGKUNGAN
DISUSUN OLEH :
JOKO AGUS GUNAWAN : 3051311045
PRODI :
TEKNIK INFORMATIKA (B)
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH KOTA SUKABUMI
Jalan R. Syamsudin, No. 50 Telp.
(0266) 218342
Website : www.ummi.ac.id email
: info@ummi.ac.id
2014
KATA PENGANTAR
Assalamualaikum.Wr.Wb.
Kepada
masyarakat yang sudah membaca dan memahami makalah ini, ada beberapa saran yang
saya sampaikan : Manusia sangat berhubungan dengan lingkungan, oleh karena
itu manusia harus mampu menjaga dan melestarikan lingkungannya, selain itu
manusia harus mampu menjaga eksistensinya dalam sosialisasi dengan manusia lain
di lingkungannya, manusia juga memiliki problema dalam kehidupannya sehingga
manusia dituntut untuk mampu menangani problema tersebut.
Wassalamualaikum.Wr.Wb.
Sukabumi, 02 Juni 2014
©
Penulis
DAFTAR ISI
Kata Pengantar................................................................................... v
Daftar Isi............................................................................................. vii
BAB I PENDAHULUAN
1.
Latar Belakang................................................................................ 1
2.
Rumusan Maslah............................................................................. 2
3.
Tujuan Penulisan.............................................................................. 2
4.
Prosedur Pemecahan
Masalah......................................................... 2
5.
Sistematika Penulisan
makalah......................................................... 5
BAB
II PEMBAHASAN
A.
Pengertian Manisia Dan Lingkungan.................................................
6
B. Upaya
Pelestarian Lingkungan Hidup Dalam Pembangunan
Berkelanjutan Kaitan
Manusia Dan Budya....................................... 14
C.
Manusia Dengan Lingkungan.......................................................... 20
D.
Lingkungan Hidup Dalam Pembangunan Berkelanjuta................................................................................... 23
E. Pengarauh
Manusia Pada Alam Lingkunganp.................................................................................. 26
F. Permasalah-Permasalah
Yang Timbul............................................ 28
G.
Iptek Dan Kelestarian Hidup.......................................................... 30
H. Hubungan
Manusia Dengan Lingkungan Sosial Budaya................... 33
BAB III KESIMPULAN DAN SARAN
A.
Kesimpulan................................................................................... 35
B.
Saran............................................................................................ 35
DAFTAR
PUSTAKA......................................................................... 36
Catatan Kaki
BAB
I
PENDAHULUAN
A.
Latar
Belakang
Membahas
tentang manusia berarti membahas tentang kehidupan sosial dan budayanya,
tentang tatanan nilai-nilai, peradaban, kebudayaan, lingkungan, sumber alam,
dan segala aspek yang menyangkut manusia dan lingkungannya secara menyeluruh.
Manusia
adalah mahluk hidup ciptaan tuhan dengan segala fungsi dan potensinya yang
tunduk kepada aturan hukum alam, mengalami kelahiran, pertumbuhan,
perkembangan, dan mati, dan seterusnya, serta terkait serta berinteraksi dengan
alam dan lingkungannya dalam sebuah hubungan timbal balik baik itu positis
maupun negatif.
Manusia
atau orang dapat diartikan berbeda-beda menurut biologis, rohani, dan istilah
kebudayaan, atau secara campuran. secara biologis, manusia diklasifikasikan
sebagai Homo Sapiens (bahasa latin untuk manusia) sebuah spesies
primata dari golongan mamalia yang dilengkapi otak berkemampuan tinggi.
Manusia
juga sebagai mahkluk individu memiliki pemikiran-pemikiran tentang apa yang
menurutnya sesuai ketika tindakan-tindakan yang ia ambil dan sebagai makhluk
sosial yang saling berhubungan dan keterkaitannya dengan lingkungan dan tempat
tinggalnya.
Lingkungan
adalah Suatu media di mana makhluk hidup tinggal, mencari, dan memiliki
karakter serta fungsi yang khas yang mana terkait secara timbal balik dengan
keberadaan makhluk hidup yang menempatinya, terutama manusia yang memiliki
peranan yang lebih kompleks dan riil (Elly M. Setiadi, 2006). Lingkungan hidup
adalah kesatuan ruang dengan semua benda, daya, keadaan, dan makhluk hidup,
termasuk di dalamnya manusia dan perilakunya. Lingkungan amat penting bagi
kehidupan manusia.
Segala
yang ada pada lingkungan dapat dimanfaatankan oleh manusia untuk mencukupi
kebutuhan hidup manusia, karena lingkungan memiliki daya dukung, yaitu
kemampuan lingkungan untuk mendukung perikehidupan manusia dan makhluk hidup
lainnya.
Lingkungan
memiliki hubungan dengan manusia. lingkungan mempengaruhi sikap dan perilaku
manusia, demikianpula kehidupan manusia akan mempengaruhi lingkungan tempat
hidupnya.
B.
Rumusan Maslah
Berpijak dari latar belakang di atas, maka yang
menjadi rumusan masalah pada penulisan makalah ini adalah :
1. Memahami
Pendalaman Mengenai Pengertian Manusia dan Lingkungan.
2. Bagai
mana Upaya Pelestarian Lingkungan Hidup Dalam Pembangunan Berkelanjutan.
3. Bagai
Mana Hubungan Manusia Dan Lingkungan.
4. Bagai
Mana Korelasi Antara Manusia Dengan Lingkungan
5. Apa
Pengarauh Manusia Pada Alam Lingkungan Hidup.
6. Apa
Saja Permasalah-Permasalah Yang Timbul.
7. Apa
saja Iptek Dan Kelestarian Hidup.
8. Bagai
Mana Hubungan Manusia Dengan Lingkungan Sosial Budaya.
C.
Tujuan
Penulisan
Dalam penyusunan makalah ini tujuan yang ingin
dicapai adalah:
1. Mengetahui
Pengertian Manusia Dengan Lingkungan
2. Mengetahui
Hubungan Manusia Dengan Lingkungan
3. Mengetahui
Pelestarian Lingkungan Hidup Dalam Pembangunan
Berkelanjutan.
4. Mengetahui
Korelasi Antara Manusia Dengan Lingkungan
5. Mengetahui
Permasalah-Permasalah Yang Timbul Antara Manusia Dengan Lingkungan
D.
Prosedur
Pemecahan Masalah
1.
Pengertian Manusia dan Lingkungan.
Manusia adalah Makhluk hidup ciptaan
tuhan dengan segala fungsi dan potensinya yang tunduk kepada aturan hukum alam,
mengalami kelahiran, pertumbuhan, perkembangan, dan mati dan seterusnya, serta
terkait serta berinteraksi dengan alam dan lingkungannya dalam sebuah hubungan
timbal balik itu positif maupun negatif.
Lingkungan
adalah Suatu media di mana makhuk hidup tinggal, mencari penghidupannya dan
memiliki karakter serta fungsi yang khas yang mana terkait secara timbal-balik
dengan keberadaan makhluk hidup yang menempatinya, terutama manusia yang
memiliki peranan yang lebih kompleks dan rill.
2.
Upaya Pelestarian Lingkungan Hidup Dalam
Pembangunan Berkelanjutan.
Melestarikan lingkungan hidup merupakan kebutuhan
yang tidak bisa ditunda lagi dan bukan hanya menjadi tanggung jawab pemerintah
atau pemimpin negara saja, melainkan tanggung jawab setiap insan di bumi, dari
balita sampai manula.
3. Manusia
Dengan Lingkungan
Manusia dengan lingkunan sekitarnya berkaitan
sangatlah erat, saking eratnya banyak muncul teori teori baru yang kemudian
diklasifikasikan menjadi berbagai macam disiplin ilmu, dari ilmu social,
politik, kesehatan, rancang bangun dan sebagainya
4.
Lingkungan Hidup Dalam Pembangunan Berkelanjuta
Ekonomi
mempelajari interaksi antara organisme denganlingkungannya dan
yang lainnya. Berasal dari kata Yunani oikos (“habitat”)
dan logos(“ilmu”). Ekologi berarti ilmu yang mempelajari baik interaksi
antar makhluk hidup maupun interaksi antara makhluk hidup dan lingkungannya.
5. Pengarauh
Manusia Pada Alam Lingkungan Hidup
Jika kita menelusuri kembali sejarah peradaban
manusia di bumi ini, kita akan melihat adanya usaha dari manusia untuk
menyempurnnakan serta meningkatkan kesejahteraan hidupnya, demi kelangsungan
hidup jenisnya
6.
Permasalah-Permasalah Yang Timbul
Erosi
merupakan gejala alamiah dan sering kali pula disebut sebagai erosi geologi.
Peristiwa erosi terjadi secara perlahan-lahan terutama terjadi dengan bantuan
media air di sungai yang mengikis dasar dan tepi sungai.
7. Iptek
Dan Kelestarian Hidup
Kerusakan lingkungan oleh aktivitas manusia yang
makin meningkat, antara lain tercemarnya lingkungan oleh pestisida serta limbah
industri dan transportasi, rusaknya habitat tumbuhan dan hewan langka, serta
menurunnya nilai estetika alam, merupakan beberapa masalah lingkungan hidup.
8.
Hubungan Manusia Dengan Lingkungan
Sosial Budaya
Alam semesta yang dikenal manusia baik melalui
pengamatan indrawi langsung maupun dengan menggunakan media teknologi dan
kemampuan prediksinya adalah ciptaan Tuhan Al-Khaliq, bahkan semesta alam
(selain alam semesta yang sudah dikenal manusia) termasuk alam yang belum
dikenal manusia serta alam yang sedang dalam proses kejadiannya, ini semuanya
adalah ciptaan Al-Khaliq pula, semua yang ada adalah ciptaan-Nya
SISTEMATIKKA
PENULISAN
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
B.
Latar belakang
B.
Rumusan Masalah
C.
Tujuan Penulisan
D.
Perosedur Pemecahan Masalah
E.
Sistemamtika Penulisan
BAB II Pembahasan
A.
Pengertian Manisia Dan
Lingkungan
B. Upaya
Pelestarian Lingkungan Hidup Dalam Pembangunan
Berkelanjutan Kaitan Manusia Dan Budaya
C. Manusia
Dengan Lingkungan
D. Lingkungan
Hidup Dalam Pembangunan Berkelanjuta
E. Pengarauh
Manusia Pada Alam Lingkungan Hidup
F. Permasalah-Permasalah
Yang Timbul
G. Iptek
Dan Kelestarian Hidup
H. Hubungan
Manusia Dengan Lingkungan Sosial Budaya
BAB III Penutup
A. Kesimpulan
B. Saran
DAFTAR PUSTAKA
BAB
II
PEMBAHASAN
A.
MANUSIA DAN LINGKUNGAN
[1]Manusia
adalah makhluk ciptaan ALLAH swt yang paling sempurna dibandingkan dengan
makhlik lainnya. Karena manusia mempunyai akal dan pikiran untuk berfikir
secara logis dan dinamis, dan bisa membatasi diri dengan perbuatan yang tidak
dilakukan, dan kita bisa memilih perbuatan mana yang baik (positif) atau buruk
(negatif) buat diri kita sendiri. Bukan hanya itu saja pengertian manusia
secara umum adalah manusia sebagai makhluk pribadi dan makhluk sosil. Karena
bukan hanya diri sendiri saja tetapi manusia perlu bantuan dari orang lain.
Maka sebab itu manusia adalah makhluk pribadi sekaligus makhluk sosial.
1.
Pengembangan manusia dari segi Susila
Aspek
kehidupan susila adalah aspek ketiga setelah aspek individu dan sosial. Manusia
dapat menetapkan tingkah laku yang baik dan yang buruk karena hanya manusia
yang dapat menghayati norma-norma dalam kehidupannya.
Dalam
proses antar hubungan dan antaraksi itu, tiap-tiap pribadi membawa identitas
dan kepribadian masing-masing. Oleh karena itu, keadaan yang yang cukup
bermacam-macam akan terjadi berbagai konsekuensi tindakan-tindakan
masing-masing pribadi.
Kehidupan
manusia yang tidak dapat lepas dari orang lain, membuat orang harus memiliki
aturan-aturan norma. Aturan-aturantersebut dibuat untuk menjadikan manusia
menjadi lebih beradab. Menusia akan lebih menghargai nilai-nilai moral yang
akan membawa mereka menjadi lebih baik.
Selain
aturan-aturan norma, manusia juga memerlukan pendidikan yang dapat digunakan
sebagai sarana mencapai kemakmuran dan kenyamanan hidup. Pendidikan dapat
menjadikan manusia seutuhnya. Dengan pendidikan, manusia dapat mengerti dan
memahami makna hidup dan penerapannya.
Melalui
pendidikan kita harus mampu menciptakan manusia yang bersusila, karena hanya
dengan pendidikan kita dapat memanusiakan manusia. Melalui pendidikan pula
manusia dapat menjadi lebih baik daripada keadaan sebelumnya. Dengan pendidikan
ini, manusia juga dapat melaksanakan dengan baik norma-norma yang ada dalam
suatu masyarakat. Manusia akan mematuhi norma-norma yang ada dalam masyarakat
jika diberikan pendidikan yang tepat.
Dengan
demikian, kelangsungan kehidupan masyarakat tersebut sangat tergantung pada
tepat tidaknya suatu pendidikan mendidik seorang manusia mentaati norma, nilai
dan kaidah masyarakat. Jika tidak maka manusia akan melakukan penyimpangan
terhadap norma-norma yang telah disepakati bersama oleh masyarakat.
2.
Pengembangan Manusia dari segi Religius atau Agama
Manusia
diciptakan Tuhan Yang Maha Kuasa di muka bumi ini sebagai makhluk yang paling
sempurna dibandingkan dengan makhluk lain. Melalui kesempurnaannya itu manusia
bisa berpikir, bertindak, berusaha, dan bisa menentukan mana yang benar dan
baik. Di sisi lain, manusia meyakini bahwa dia memiliki keterbatasan dan
kekurangan. Mereka yakin ada kekuatan lain, yaitu Tuhan Sang Pencipta Alam
Semesta. Oleh sebab itu, sudah menjadi fitrah manusia jika manusia mempercayai
adanya Sang Maha Pencipta yang mengatur seluruh sistem kehidupan di muka bumi.
Dalam
kehidupannya, manusia tidak bisa meninggalkan unsur Ketuhanan. Manusia selalu
ingin mencari sesuatu yang sempurna. Dan sesuatu yang sempurna tersebut adalah
Tuhan. Hal itu merupakan fitrah manusia yang diciptakan dengan tujuan untuk
beribadah kepada Tuhannya.
Oleh
karena fitrah manusia yang diciptakan dengan tujuan beribadah kepada Tuhan Yang
Maha Esa, untuk beribadah kepada Tuhan pun diperlukan suatu ilmu. Ilmu tersebut
diperoleh melalui pendidikan. Dengan pendidikan, manusia dapat mengenal siapa
Tuhannya. Dengan pendidikan pula manusia dapat mengerti bagaimana cara
beribadah kepada Tuhan Yang Maha Esa.
Melalui
sebuah pendidikan yang tepat, manusia akan menjadi makhluk yang dapat mengerti
bagaimana seharusnya yang dilakukan sebagai seorang makhluk Tuhan. Manusia
dapat mengembangkan pola pikirnya untuk dapat mempelajari tanda-tanda kebesaran
Tuhan baik yang tersirat ataupu dengan jelas tersurat dalam lingkungan
sehari-hari.
Maka
dari keseluruhan perkembangan itu menjadi lengkap dan utuh dalam setiap
sisinya, baik dari sisi individu, sosial, susila, maupun religius. Keutuhan
dari setiap sisi tersebut dapat menjadikan manusia menjadi makhluk yang lebih
tinggi derajatnya dibandingkan dengan makhluk-makhluk Tuhan yang lain.
3.
Pengembangan Manusia dari segi Sosial
a.
Interaksi sebagai proses sosial
Interaksi
sosial adalah proses saling mempengaruhi dalam hubungan timbal balik antara
individu dengan individu, individu dengan kelompok, kelompok dan kelompok.
Proses
adalah tahapan-tahapan dalam suatu peristiwa untuk membentuk jalannya rangkaian
kerja. sedangkan sosial adalah segala sesuatu mengenai masyarakat yang peduli
terhadap kepentingan umum. Jadi, proses sosial adalah tahapan-tahapan dalam
suatu peristiwa untuk membentuk manusia bermasyarakat yang memperhatikan segi
kehidupan bersama.
4.
Pengembangan Manusia dari segi Budaya
Manusia juga
akan mulai berpikir tentang bagaimana caranya menggunakan hewan atau binatang
untuk lebih memudahkan kerja manusia dan menambah hasil usahannya dalam
kaitannya untuk pemenuhan kebutuhan hidup sehari-hari. Manusia sangat mempunyai
hasrat yang tinggi apabila dibandingkan dengan makhluk hidup yang lain. Hasrat
untuk selalu menambah hasil usahanya guna mempermudah lagi perjuangan hidupnya
menimbulkan perekonomian dalam lingkungan kerja sama yang teratur. Hasrat
disertai rasa keindahan menimbulkan kesenian. Hasrat akan mengatur kedudukannya
dalam alam sekitarnya, dalam menghadapai tenaga-tenaga alam yang beraneka ragam
bentuknya dan gaib, menimbulkan kepercayaan dan keagamaan. Hasrat manusia yang
selalu ingin tahu tentang segala sesuatu disekitarnya menimbulkan ilmu
pengetahuan.
Ada
hakekatnya kebudayaan mempunyai dua segi, bagian yang tidak dapat dilepaskan
hubungannya satu sama lain yaitu segi kebendaan dan segi kerohaniaa. Segi
kebendaan yaitu meliputi segala benda buatan manusia sebagai perwujudan dari
akalnya, serta bisa diraba. Segi kerohanian terdiri atas alam pikiran dan
kumpulan perasaan yang tersusun teratur. Keduanya tidak bisa diraba.
2. PENGERTIAN LINGKUNGAN
[2]Kehidupan
manusia tidak bisa dipisahkan dari lingkungannya. Baik lingkungan alam maupun
lingkungan sosial. Kita bernapas memerlukan udara dari lingkungan sekitar. Kita
makan, minum, menjaga kesehatan, semuanya memerlukan lingkungan.
Pengertian
lingkungan adalah segala sesuatu yang ada di sekitar manusia yang memengaruhi
perkembangan kehidupan manusia baik langsung maupun tidak langsung. Lingkungan
bisa dibedakan menjadi lingkungan biotik dan abiotik. Jika kalian berada di
sekolah, lingkungan biotiknya berupa teman-teman sekolah, bapak ibu guru serta
karyawan, dan semua orang yang ada di sekolah, juga berbagai jenis tumbuhan
yang ada di kebun sekolah serta hewan-hewan yang ada di sekitarnya. Adapun
lingkungan abiotik berupa udara, meja kursi, papan tulis, gedung sekolah, dan
berbagai macam benda mati yang ada di sekitar.
Seringkali
lingkungan yang terdiri dari sesama manusia disebut juga sebagai lingkungan
sosial. Lingkungan sosial inilah yang membentuk sistem pergaulan yang besar
peranannya dalam membentuk kepribadian seseorang.
1.
Lingkungan Hidup
Secara
khusus, kita sering menggunakan istilah lingkungan hidup untuk menyebutkan
segala sesuatu yang berpengaruh terhadap kelangsungan hidup segenap makhluk
hidup di bumi.
Adapun
berdasarkan UU No. 23 Tahun 1997, lingkungan hidup adalah kesatuan ruang dengan
semua benda dan kesatuan makhluk hidup termasuk di dalamnya manusia dan
perilakunya yang melangsungkan perikehidupan dan kesejahteraan manusia serta
makhluk hidup lainnya.
Unsur-unsur
lingkungan hidup dapat dibedakan menjadi tiga, yaitu:
1).
Unsur Hayati (Biotik)
Unsur
hayati (biotik), yaitu unsur lingkungan hidup yang terdiri dari makhluk hidup,
seperti manusia, hewan, tumbuh-tumbuhan, dan jasad renik. Jika kalian berada di
kebun sekolah, maka lingkungan hayatinya didominasi oleh tumbuhan. Tetapi jika
berada di dalam kelas, maka lingkungan hayati yang dominan adalah teman-teman
atau sesama manusia.
2.
Unsur Sosial Budaya
Unsur
sosial budaya, yaitu lingkungan sosial dan budaya yang dibuat manusia yang
merupakan sistem nilai, gagasan, dan keyakinan dalam perilaku sebagai makhluk
sosial. Kehidupan masyarakat dapat mencapai keteraturan berkat adanya sistem
nilai dan norma yang diakui dan ditaati oleh segenap anggota masyarakat.
3.
Unsur Fisik (Abiotik)
Unsur
fisik (abiotik), yaitu unsur lingkungan hidup yang terdiri dari benda-benda
tidak hidup, seperti tanah, air, udara, iklim, dan lain-lain. Keberadaan
lingkungan fisik sangat besar peranannya bagi kelangsungan hidup segenap
kehidupan di bumi. Bayangkan, apa yang terjadi jika air tak ada lagi di muka
bumi atau udara yang dipenuhi asap? Tentu saja kehidupan di muka bumi tidak
akan berlangsung secara wajar. Akan terjadi bencana kekeringan, banyak hewan
dan tumbuhan mati, perubahan musim yang tidak teratur, munculnya berbagai
penyakit, dan lain-lain.
2).
Kerusakan Lingkungan Hidup
Berdasarkan
faktor penyebabnya, bentuk kerusakan lingkungan hidup dibedakan menjadi 2
jenis, yaitu:
1.
Bentuk Kerusakan Lingkungan Hidup Akibat Peristiwa Alam
Berbagai
bentuk bencana alam yang akhir-akhir ini banyak melanda Indonesia telah
menimbulkan dampak rusaknya lingkungan hidup. Dahsyatnya gelombang tsunami yang
memporak-porandakan bumi Serambi Mekah dan Nias, serta gempa 5 skala Ritcher
yang meratakan kawasan DIY dan sekitarnya, merupakan contoh fenomena alam yang
dalam sekejap mampu merubah bentuk muka bumi.
Peristiwa
alam lainnya yang berdampak pada kerusakan lingkungan hidup antara lain:
a.
Letusan gunung berapi
Letusan
gunung berapi terjadi karena aktivitas magma di perut bumi yang menimbulkan
tekanan kuat keluar melalui puncak gunung berapi.
Bahaya
yang ditimbulkan oleh letusan gunung berapi antara
lain
berupa:
1)
Hujan abu vulkanik, menyebabkan gangguan pernafasan.
2)
Lava panas, merusak, dan mematikan apa pun yang dilalui.
3)
Awan panas, dapat mematikan makhluk hidup yang dilalui.
4)
Gas yang mengandung racun.
5)
Material padat (batuan, kerikil, pasir), dapat menimpa perumahan, dan
lain-lain.
b.
Gempa bumi
Gempa
bumi adalah getaran kulit bumi yang bisa disebabkan karena beberapa hal, di
antaranya kegiatan magma (aktivitas gunung berapi), terjadinya tanah turun,
maupun karena gerakan lempeng di dasar samudra. Manusia dapat mengukur berapa
intensitas gempa, namun manusia sama sekali tidak dapat memprediksikan kapan
terjadinya gempa.
Oleh
karena itu, bahaya yang ditimbulkan oleh gempa lebih dahsyat dibandingkan
dengan letusan gunung berapi. Pada saat gempa berlangsung terjadi beberapa
peristiwa sebagai akibat langsung maupun tidak langsung, di antaranya:
1)
Berbagai bangunan roboh.
2)
Tanah di permukaan bumi merekah, jalan menjadi putus.
3)
Tanah longsor akibat guncangan.
4)
Terjadi banjir, akibat rusaknya tanggul.
5)
Gempa yang terjadi di dasar laut dapat menyebabkan tsunami (gelombang pasang).
c.
Angin topan
Angin
topan terjadi akibat aliran udara dari kawasan yang bertekanan tinggi menuju ke
kawasan bertekanan rendah.
Perbedaan
tekanan udara ini terjadi karena perbedaan suhu udara yang mencolok. Serangan
angin topan bagi negara-negara di kawasan Samudra Pasifik dan Atlantik
merupakan hal yang biasa terjadi. Bagi wilayah-wilayah di kawasan California,
Texas, sampai di kawasan Asia seperti Korea dan Taiwan, bahaya angin topan
merupakan bencana musiman. Tetapi bagi Indonesia baru dirasakan di pertengahan
tahun 2007. Hal ini menunjukkan bahwa telah terjadi perubahan iklim di
Indonesia yang tak lain disebabkan oleh adanya gejala pemanasan global.
Bahaya
angin topan bisa diprediksi melalui foto satelit yang menggambarkan keadaan
atmosfer bumi, termasuk gambar terbentuknya angin topan, arah, dan
kecepatannya. Serangan angin topan (puting beliung) dapat menimbulkan kerusakan
lingkungan hidup dalam bentuk:
1)
Merobohkan bangunan.
2)
Rusaknya areal pertanian dan perkebunan.
3)
Membahayakan penerbangan.
4)
Menimbulkan ombak besar yang dapat menenggelamkan kapal.
2.
Kerusakan Lingkungan Hidup karena Faktor Manusia
Manusia
sebagai penguasa lingkungan hidup di bumi berperan besar dalam menentukan
kelestarian lingkungan hidup. Manusia sebagai makhluk ciptaan Tuhan yang
berakal budi mampu merubah wajah dunia dari pola kehidupan sederhana sampai ke
bentuk kehidupan modern seperti sekarang ini. Namun sayang, seringkali apa yang
dilakukan manusia tidak diimbangi dengan pemikiran akan masa depan kehidupan
generasi berikutnya. Banyak kemajuan yang diraih oleh manusia membawa dampak
buruk terhadap kelangsungan lingkungan hidup.
Beberapa
bentuk kerusakan lingkungan hidup karena faktor manusia, antara lain:
a.
Terjadinya pencemaran (pencemaran udara, air, tanah, dan suara) sebagai dampak
adanya kawasan industri.
b.
Terjadinya banjir, sebagai dampak buruknya drainase atau sistem pembuangan air
dan kesalahan dalam menjaga daerah aliran sungai dan dampak pengrusakan hutan.
c.
Terjadinya tanah longsor, sebagai dampak langsung dari rusaknya hutan.
Beberapa
ulah manusia yang baik secara langsung maupun tidak langsung membawa dampak
pada kerusakan lingkungan hidup antara lain:
a.
Penebangan hutan secara liar (penggundulan hutan).
b.
Perburuan liar.
c.
Merusak hutan bakau.
d.
Penimbunan rawa-rawa untuk pemukiman.
e.
Pembuangan sampah di sembarang tempat.
f.
Bangunan liar di daerah aliran sungai (DAS).
g.
Pemanfaatan sumber daya alam secara berlebihan di luar batas.
B. UPAYA PELESTARIAN LINGKUNGAN HIDUP DALAM PEMBANGUNAN
BERKELANJUTAN
[3]Melestarikan
lingkungan hidup merupakan kebutuhan yang tidak bisa ditunda lagi dan bukan
hanya menjadi tanggung jawab pemerintah atau pemimpin negara saja, melainkan
tanggung jawab setiap insan di bumi, dari balita sampai manula. Setiap orang
harus melakukan usaha untuk menyelamatkan lingkungan hidup di sekitar kita
sesuai dengan kapasitasnya masing-masing. Sekecil apa pun usaha yang kita
lakukan sangat besar manfaatnya bagi terwujudnya bumi yang layak huni bagi
generasi anak cucu kita kelak.
Upaya
pemerintah untuk mewujudkan kehidupan adil dan makmur bagi rakyatnya tanpa
harus menimbulkan kerusakan lingkungan ditindaklanjuti dengan menyusun program
pembangunan berkelanjutan yang sering disebut sebagai pembangunan berwawasan
lingkungan.
Pembangunan
berwawasan lingkungan adalah usaha meningkatkan kualitas manusia secara
bertahap dengan memerhatikan faktor lingkungan. Pembangunan berwawasan
lingkungan dikenal dengan nama Pembangunan Berkelanjutan. Konsep pembangunan
berkelanjutan merupakan kesepakatan hasil KTT Bumi di Rio de Jeniro tahun 1992.
Di dalamnya terkandung 2 gagasan penting, yaitu:
a.
Gagasan kebutuhan, khususnya kebutuhan pokok manusia untuk menopang hidup.
b.
Gagasan keterbatasan, yaitu keterbatasan kemampuan lingkungan untuk memenuhi
kebutuhan baik masa sekarang maupun masa yang akan datang.
Adapun
ciri-ciri Pembangunan Berwawasan Lingkungan adalah sebagai berikut:
a.
Menjamin pemerataan dan keadilan.
b.
Menghargai keanekaragaman hayati.
c.
Menggunakan pendekatan integratif.
d.
Menggunakan pandangan jangka panjang.
Pada
masa reformasi sekarang ini, pembangunan nasional dilaksanakan tidak lagi
berdasarkan GBHN dan Propenas, tetapi berdasarkan UU No. 25 Tahun 2000, tentang
Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional (SPPN).
Sistem
Perencanaan Pembangunan Nasional mempunyai tujuan di antaranya:
a.
Menjamin tercapainya penggunaan sumber daya secara efisien, efektif,
berkeadilan, dan berkelanjutan.
b.
Mengoptimalkan partisipasi masyarakat.
c.
Menjamin keterkaitan dan konsistensi antara perencanaan, penganggaran,
pelaksanaan, dan pengawasan.
1.
Upaya yang Dilakukan Pemerintah
Pemerintah
sebagai penanggung jawab terhadap kesejahteraan rakyatnya memiliki tanggung
jawab besar dalam upaya memikirkan dan mewujudkan terbentuknya pelestarian
lingkungan hidup. Hal-hal yang dilakukan pemerintah antara lain:
a.
Mengeluarkan UU Pokok Agraria No. 5 Tahun 1960 yang mengatur tentang Tata Guna
Tanah.
b.
Menerbitkan UU No. 4 Tahun 1982, tentang Ketentuan-ketentuan Pokok Pengelolaan
Lingkungan Hidup.
c.
Memberlakukan Peraturan Pemerintah RI No. 24 Tahun 1986, tentang AMDAL (Analisa
Mengenai Dampak Lingkungan).
d.
Pada tahun 1991, pemerintah membentuk Badan Pengendalian Lingkungan, dengan
tujuan pokoknya:
1)
Menanggulangi kasus pencemaran.
2)
Mengawasi bahan berbahaya dan beracun (B3).
3)
Melakukan penilaian analisis mengenai dampak lingkungan (AMDAL).
e.
Pemerintah mencanangkan gerakan menanam sejuta pohon.
2.
Upaya Pelestarian Lingkungan Hidup oleh Masyarakat Bersama Pemerintah
Sebagai
warga negara yang baik, masyarakat harus memiliki kepedulian yang tinggi
terhadap kelestarian lingkungan hidup di sekitarnya sesuai dengan kemampuan
masing-masing.
Beberapa
upaya yang dapat dilakuklan masyarakat berkaitan dengan pelestarian lingkungan
hidup antara lain:
a.
Pelestarian tanah (tanah datar, lahan miring/perbukitan)
Terjadinya
bencana tanah longsor dan banjir menunjukkan peristiwa yang berkaitan dengan
masalah tanah. Banjir telah menyebabkan pengikisan lapisan tanah oleh aliran
air yang disebut erosi yang berdampak pada hilangnya kesuburan tanah serta
terkikisnya lapisan tanah dari permukaan bumi. Tanah longsor disebabkan karena
tak ada lagi unsur yang menahan lapisan tanah pada tempatnya sehingga
menimbulkan kerusakan. Jika hal tersebut dibiarkan terus berlangsung, maka
bukan mustahil jika lingkungan berubah menjadi padang tandus. Upaya pelestarian
tanah dapat dilakukan dengan cara menggalakkan kegiatan menanam pohon atau
penghijauan kembali (reboisasi) terhadap tanah yang semula gundul. Untuk daerah
perbukitan atau pegunungan yang posisi tanahnya miring perlu dibangun
terasering atau sengkedan, sehingga mampu menghambat laju aliran air hujan.
b.
Pelestarian udara
Udara
merupakan unsur vital bagi kehidupan, karena setiap organisme bernapas
memerlukan udara. Kalian mengetahui bahwa dalam udara terkandung beranekaragam
gas, salah satunya oksigen.
Udara
yang kotor karena debu atau pun asap sisa pembakaran menyebabkan kadar oksigen
berkurang. Keadaan ini sangat membahayakan bagi kelangsungan hidup setiap
organisme. Maka perlu diupayakan kiat-kiat untuk menjaga kesegaran udara
lingkungan agar tetap bersih, segar, dan sehat. Upaya yang dapat dilakukan
untuk menjaga agar udara tetap bersih dan sehat antara lain:
1).
Menggalakkan penanaman pohon atau pun tanaman hias di sekitar kita.Tanaman
dapat menyerap gas-gas yang membahayakan bagi manusia. Tanaman mampu
memproduksi oksigen melalui proses fotosintesis. Rusaknya hutan menyebabkan
jutaan tanaman lenyap sehingga produksi oksigen bagi atmosfer jauh berkurang,
di samping itu tumbuhan juga mengeluarkan uap air, sehingga kelembapan udara
akan tetap terjaga.
2).
Mengupayakan pengurangan emisi atau pembuangan gas sisa pembakaran, baik pembakaran
hutan maupun pembakaran mesin Asap yang keluar dari knalpot kendaraan dan
cerobong asap merupakan penyumbang terbesar kotornya udara di perkotaan dan
kawasan industri. Salah satu upaya pengurangan emisi gas berbahaya ke udara
adalah dengan menggunakan bahan industri yang aman bagi lingkungan, serta
pemasangan filter pada cerobong asap pabrik.
3).
Mengurangi atau bahkan menghindari pemakaian gas kimia yang dapat merusak
lapisan ozon di atmosfer Gas freon yang digunakan untuk pendingin pada AC
maupun kulkas serta dipergunakan di berbagai produk kosmetika, adalah gas yang
dapat bersenyawa dengan gas ozon, sehingga mengakibatkan lapisan ozon menyusut.
Lapisan ozon adalah lapisan di atmosfer yang berperan sebagai filter bagi bumi,
karena mampu memantulkan kembali sinar ultraviolet ke luar angkasa yang
dipancarkan oleh matahari. Sinar ultraviolet yang berlebihan akan merusakkan
jaringan kulit dan menyebabkan meningkatnya suhu udara. Pemanasan global
terjadi di antaranya karena makin menipisnya lapisan ozon di atmosfer.
c.
Pelestarian hutan
Eksploitasi
hutan yang terus menerus berlangsung sejak dahulu hingga kini tanpa diimbangi
dengan penanaman kembali, menyebabkan kawasan hutan menjadi rusak. Pembalakan
liar yang dilakukan manusia merupakan salah satu penyebab utama terjadinya
kerusakan hutan. Padahal hutan merupakan penopang kelestarian kehidupan di
bumi, sebab hutan bukan hanya menyediakan bahan pangan maupun bahan produksi,
melainkan juga penghasil oksigen, penahan lapisan tanah, dan menyimpan cadangan
air.
Upaya
yang dapat dilakukan untuk melestarikan hutan:
1)
Reboisasi atau penanaman kembali hutan yang gundul.
2)
Melarang pembabatan hutan secara sewenang-wenang.
3)
Menerapkan sistem tebang pilih dalam menebang pohon.
4)
Menerapkan sistem tebang–tanam dalam kegiatan penebangan hutan.
5)
Menerapkan sanksi yang berat bagi mereka yang melanggar ketentuan mengenai
pengelolaan hutan.
d.
Pelestarian laut dan pantai
Seperti
halnya hutan, laut juga sebagai sumber daya alam potensial. Kerusakan biota
laut dan pantai banyak disebabkan karena ulah manusia. Pengambilan pasir
pantai, karang di laut, pengrusakan hutan bakau, merupakan kegatan-kegiatan
manusia yang mengancam kelestarian laut dan pantai. Terjadinya abrasi yang
mengancam kelestarian pantai disebabkan telah hilangnya hutan bakau di sekitar
pantai yang merupakan pelindung alami terhadap gempuran ombak.
Adapun
upaya untuk melestarikan laut dan pantai dapat dilakukan dengan cara:
1)
Melakukan reklamasi pantai dengan menanam kembali tanaman bakau di areal
sekitar pantai.
2)
Melarang pengambilan batu karang yang ada di sekitar pantai maupun di dasar
laut, karena karang merupakan habitat ikan dan tanaman laut.
3)
Melarang pemakaian bahan peledak dan bahan kimia lainnya dalam mencari ikan.
4)
Melarang pemakaian pukat harimau untuk mencari ikan.
e.
Pelestarian flora dan fauna
Kehidupan
di bumi merupakan sistem ketergantungan antara manusia, hewan, tumbuhan, dan
alam sekitarnya. Terputusnya salah satu mata rantai dari sistem tersebut akan
mengakibatkan gangguan dalam kehidupan.
Oleh
karena itu, kelestarian flora dan fauna merupakan hal yang mutlak diperhatikan
demi kelangsungan hidup manusia. Upaya yang dapat dilakukan untuk menjaga
kelestarian flora dan fauna di antaranya adalah:
1)
Mendirikan cagar alam dan suaka margasatwa.
2)
Melarang kegiatan perburuan liar.
3)
Menggalakkan kegiatan penghijauan.
C. HUBUNGAN MANUSIA DAN LINGKUNGAN
[4]Manusia
dengan lingkunan sekitarnya berkaitan sangatlah erat, saking eratnya banyak
muncul teori teori baru yang kemudian diklasifikasikan menjadi berbagai macam
disiplin ilmu, dari ilmu social, politik, kesehatan, rancang bangun dan
sebagainya.
berarti
banyak disiplin ilmu yang berawal dari pemahaman manusia terhadap
lingkungannya. kemudian kalau di kategorikan dalam sub besar
menjadi lingkungan mempengaruhi manusia dan manusia mempengaruhi
lingkungan. pada awalnya manusia berpendapat bahwa setiap kelakuan manusia
pastilah dipengaruhi dengan lingkungannya kemudian karena perkembangan keilmuan
manusia, manusia mencoba untuk mempengaruhi lingkungan dengan awal mula
nya diawali oleh era bercocok tanam.
Kemudian
hal itu berkembang dari ribuan tahun yang lalu sampai akhirnya ditemukan
rumusan yang agak mebulat dan berputar putar seperti ini lingkungan
mempengaruhi manusia kemudian manusia mempenganruhi lingkungan kemudian
dampaknya mempengaruhi manusia lagi dan kemudian lingkungannya juga
terpengaruhi.
ilustrasi
seperti diatas mungkin sedikit memberikan gambaran tentang salah satu dari
berbagai macam disiplin ilmu yang akan dibahas, ilmu itu adalah ilmu
perancangan atau dalam istilah keren nya disebut design.
1.
Perkembangan ilmu design di Indonesia
Ilmu
design di Indonesia tergolong ilmu yang baru, mungkin yang dimaksud baru adalah
masuknya ilmu design barat ke Indonesia, kalau diliat historynya ilmu design
sendiri sudah berakar kuat di berbagai budaya yang berada di Indonesia.
Pada
dasarnya ilmu deisgn dibagi menjadi 3 kategori dasar yaitu grafis (segala
gambar baik dua dimensi, tiga dimensi ataupun yang gerak kaya film dan
animasi), interior(benarnya hampir sama kaya arsitek tapi kalau yang ini
diharapkan bentuk bangunan tidak berubah akan tetapi tampilan dan suasana nya
menjadi baru.), produk (disiplin ilmu yang merancang tentang argonomi dan
segala sesuatunya yang berkaitan dengan produk. Walau kalau dilihat benarnya
jasa kadang dikategorikan juga sebuah produk )
Kemudian
sesuai dengan judul tulisan diatas adalah “hubungan manusia dengan lingkungan”
maka ketika terbersitlah sebuah pertanyaan kenapa koq terjadi banyak hal
pada kondisi Negara kita sekarang? jelas banyak hal yang dipaksakan kepada
kita dengan cara yang sangat halus dan secara terus menerus.
Ketika
akhir akhir ini banyak kalangan merasa tersadar oleh terdesaknya budaya bangsa
oleh arus gombalisasi, maka kemudian banyak kalangan melakukan upaya upaya
untuk melesetarikan budaya dan banyak saking ngototnya berusaha untuk
melestarikan secara murni, sampai sampai berusaha mengunakan kembali bahan
bahan yang sama seperti tempo dahulu. padahal budaya itu adalah sebuah pokok
pokok pikiran yang tersampaikan lewat bentuk betuk dari produk produk barangnya
nya, keseniannya, tingkah lakunya dan cara perilaku spiritualnya.
Karena
perkembangan jaman akhirnya melahirkan sebuah system persatuan yang kemudian
menjadiNegara. kemudian Negara menciptakan sebua susunan
pemerintahan atau pengatur yang menghasilkan sebuah system perkotaan, kemudian
perkotaan tumbuh dan berkembang seiring dengan kemajuan jaman, trus di iringi
dengan semakin menyempitnya lahan yang dipergunakan penduduk perkotaan yang
kian hari laju pertumbuhannya bertambah pesat, karena bayak bangunan sudah
berubah menjadi bentuk bentuk bangunan yang permanent maka tata kotanya kadang
jadi super ribet dan berantakan, kemudian karena padatnya penduduk dan
kesibukannya dalam beraktifitas maka memerlukan sebuah keseimbangan dalam
urusan hiburan atau refreshing yang berguna untuk menjaga kesetabilitasan
temperamen emosional dari penduduknya. oleh sebab itu peranan dari disiplin
ilmu perancangan dalam arti global sangatlah amat berperan ketika manusia
mengakhiri siklus hidup nomanden nya, dan jelas kaitannya sangat erat dengan
perkembangan sebuah kebudayaan pada daerah tersebut.Manusia dipengaruhi oleh
lingkungannya
Sebagian
besar dari jumlah manusia memang sangatlah di pengaruhi oleh lingkungannya,
akan tetapi sebagin kecil dari manusia dapat atau bisa mempengaruhi
lingkungannya dalam skala tertentu.
Mungkin
contoh gampanganya seperti ini, orang tua mempunyai 9 anak. karakter orang tua
mempengaruhi ke 9 anaknya, anak pertama mempengaruhi perilaku 8 adiknya begitu
seterusnya bisa dikatakan semakin menurun peringkatnya maka semakin banyak
memperoleh pengaruh.
Kemudian
ketika kita bertanya manusia model bagaimana yang terpengaruh oleh
lingkungan? Jawabnya adalah manusia yang terkena sebagai objek penderita.
kalau diperhalus adalah manusia yang terkena oleh dampak langsung dari sebuah
media publikasi, ketika manusia berpendapat bahwa sebuah media adalah
informasi, maka sebenarnya dia harus sudah bisa menimbang hal ini, informasi
haruslah dipandang sebagai sebuah data, dan dalam perbuatannya haruslah
menggunakan data yang dianggap valid dan diyakini oleh dirinya karena dia dapat
mengakses buanyak data.
Kemudian
banyak kalangan atau banyak asumsi tentang tidak ada keterkaitan budaya masa
lalu dengan sekarang atau hubungan history masa lalu dengan sekarang yang
katanya poling atau jaja pendapat dan merupakan kenangan masa lalu yang sudah
tidak relevan dengan jaman sekarang. sepintas memang terlihat seperti itu kalau
dilihat budaya itu adalah produk barang, kesenian, dan perilaku kesehariannya,
hal itu memang dipacu oleh perkembangan era teknologi, contohnya kita sekarang
tidak pake baju dari kulit pohon lagi sebab kita bisa bikin pakaian dari kain
bahan kain dan benang sudah diolah oleh industri dan sebagainya. akan tetapi
sebuah perilaku manusia nya tetap dipengaruhi oleh perkembangan lingkungan nya,
dan hal itu pula yang disadari oleh banyak kalangan ketika mereka berkeinginan
mangarahkan sebuah perilaku manusia, dengan menciptakan betuk bentuk dan sumber
sumber informasi yang terkontrol pada sebuah wilayah tertentu,
mereka (mengasumsikan) dapat mengkontrol sebuah perilaku manusia
manusia yang berada dalam wilayah tersebut, akan tetapi mereka lupa bahwa sebuh
perilaku spiritual tidak dapat diarah arah kan, sebab perilaku spiritual adalah
kaitannya adalah hubungan manusia dengan penciptanya. walau banyak kalangan
yang mulai masuk dalam kawasan ini sih benernya, dan itu berlaku sejak jaman
dulu kala ratusan mungkin sampai ribuan taun yang lalu.
D. KORELASI ANTARA MANUSIA DENGAN LINGKUNGAN
1. [5]Pengertian
Ekologi
Ekonomi
dan ilmu mempelajari interaksi antara organisme denganlingkungannya dan
yang lainnya. Berasal dari kata Yunani oikos (“habitat”)
dan logos(“ilmu”). Ekologi berarti ilmu yang mempelajari baik interaksi
antar makhluk hidup maupun interaksi antara makhluk hidup dan lingkungannya.
Istilah ekologi pertama kali dikemukakan oleh Ernst
Haeckel (1834-1914).
Dalam ekologi, makhluk hidup dipelajari sebagai kesatuan atau sistem dengan
lingkungannya.
Kita
mengenal beberapa definisi untuk ekologi, misalnya:
a). Ekologi ialah cabang biologi yang mempelajari
hubungan timbal balik manusia dengan lingkungannya.
b)
Ekologi ialah studi ilmiah tentang interaksi yang menentukan penyebaran dan
kepadatan makhluk hidup.
c)
Ekologi ialah biologi lingkungan.
Bertolak
dari definisi ekologi ialah ilmu yang mempelajari hubungan timbal balik antara
manusia dengan lingkungannya maka ekologi dapat juga diartikan sebagai imu yang
membahas hubungan manusia dan lingkungannya dipandang dari kepentingan dan
kebutuhan manusia terhadap lingkungan itu sendiri.
2.
Lingkungan Hidup Manusia
Manusia
hidup, tumbuh, dan berkembang dalam lingkungan alam dan budayanya. Dalam
lingkungan alamnya manusia hidup dalam sebuah ekosisten yakni, suatu unit atu
satuan fungsional dari makhluk-makhluk hidup dengan lingkungannya. Dalam
ekosisten terdapat komponen biotik dan abiotik. Komponen abiotik pada
umumnya merupakan faktor lingkungan yang mempengaruhi makhluk-makhluk hidup
diantaranya: tanah, udara atau gas-gas yang membentuk atmosfer, air, cahaya,
suhu atau temperatur, Sedangkan komponen biotik diantaranya adalah: produsen,
konsumen, pengurai.
factor
lingkungan yang mempengaruhi makhluk-makhluk hidup diantaranya:
Tanah
yang merupakan tempat tumbuh bagi tumbuh-tumbuhan, Tanah ini juga merupakan
tempat tinggal manusia dan hewan-hewan.
Udara
atau gas-gas yang membentuk atmosfer. Oksigennya diperlukan untuk bernapas, gas
karbondioksidanya diperlukan tumbuhan untuk proses fotosintesis. Termasuk juga
misalnya gas-gas yang kemudian larut dalam air yang diperlukan oleh makhluk
yang hidup di dalam air.
Air,
baik sebagai tempat tinggal makhluk-makhluk hidup yang tinggal di dalam air,
maupun air yang berbentuk sebagai uap yang menentukan kelembaban dari udara,
yang besar pengaruhnya bagi banyaknya makhluk hidup yang hidup di darat.
Cahaya,
terutama cahaya matahari banyak mempengaruhi keadaan makhluk-makhluk hidup.
Suhu
atau temeperatur, merupakan juga factor lingkungan yang sering besar
pengaruhnya terhadap kebanyakan makhluk-makhluk hidup.
Sedangkan komponen
biotik di antaranya adalah:
1.
Produsen, kelompok inilah yang merupakan makhluk hidup yang dapat menghasilkan
makanan dari zat-zat anorganik, umumnya merupakan makhluk-makhluk hidup yang
dapat melakukan proses fotosintesis. Termasuk kelompok ini adalah tumbuhan yang
memiliki klorofil.
2.
Konsumen, merupakan kelompok makhluk hidup yang menggunakan atau makan zat-zat
organic atau makanan yang dibuat oleh produsen.
3.
Pengurai adalah makhluk hidup atau organisme yang menguraikan sisa-sisa atau
makhluk hidup yang sudah mati. Dengan demikian zat-zat anorganik ini dapat di
gunakan kembali oleh produsen untuk membentuk zat-zat organik atau makanan.
Termasuk kelompok ini misalnya, kebanyakan bakteri dan jamur-jamur.
Selain
itu di dalam lingkungan terdapat faktor-faktor berikut ini:
Rantai
makanan yakni siklus makanan antara produsen konsumen, dan pengurai baik di darat,
laut, maupun udara.
Habitat
di mana setiap jenis makhluk hidup memiliki tempat hidup tertentu, dengan
keadaan-keadaaan tertentu.
Populasi,
menurut batasan dalam ekologi populasi adalah jumlah seluruh individu dari
jenis spesies yang sama pada suatu tempat atau daerah tertentu dalam suatu
waktu tertentu. Adapun faktor-faktor yang menentukan besarnya
populasi adalah: kelahiran menambah besarnya populasi, kematian mengurangi
populasi, perpindahan keluar mengurangi populai sedangkan perpindahan ke dalam
menambah populasi.
Komunitas,
semua populasi dari semua jenis makhluk hidup yang saling berinteraksi di suatu
daerah disebut komunitas.
Biosfer,
komunitas bersama-sama dengan faktor-faktor abiotik di tempatnya membentuk
ekosistem. Ekosistem-ekosistem ini terdapat di seluruh permukaan bumi baik di
darat, laut, dan udara. Ekosistem-ekosistem ini berhubungan satu sama
lain.
E. PENGARUH MANUSIA PADA ALAM LINGKUNGAN HIDUPNYA
[6]Jika
kita menelusuri kembali sejarah peradaban manusia di bumi ini, kita akan
melihat adanya usaha dari manusia untuk menyempurnnakan serta meningkatkan
kesejahteraan hidupnya, demi kelangsungan hidup jenisnya. Pada saat manusia
hidup mengembara, ,mereka hidup dari hasil perburuan, mencari buah-buahan serta
umbi-umbian yang terdapat di hutan-hutan. Mereka belum mengenal perihal
bertanam dan bercocok tanam.dan hidup mengembara dalam kelompok-kelompok kecil
dan tinggal di gua-gua binatang buruan sudah berkurang mereka berpindah mencari
tempat yang masih cukup binatang-binatang buruan sebagai bahan
makanan.
Perubahan
alam lingkungan hidup manusia akan berpengaruh baik secara positif ataupun
negatif. Berpengaruh bagi manusia karena manusia mendapatkan keuntungan dari
perubahan tersebut, dan berpengaruh tidak baik karena dapat dapat mengurangi
kemampuan alam lingkungan hidupnya untuk menyokong kehidupannya.
D.
SUMBER ALAM
Sumber
alam dapat digolongkan ke dalam dua bagian yakni:
a) Sumber
alam yang dapat diperbaharui (renewable resources) atau disebut pula
sumber-sumber alam biotik. Yang tergolong ke dalam sumber alam ini adalah semua
makhluk hidup, hutan, hewan-hewan, dan tumbuhan-tumbuhan.
b) Sumber
alam yang tidak diperbaharui (nonrenewable resources) atau disebut pula sebagai
golongan sumber alam biotik. Yang tergolong ke dalam sumber abiotik adalah
tanah, air, bahan-bahan galian, mineral, dan bahan-bahan tambang lainnya.
Sumber
alam biotik mempunyai kemampuan diri atau bertambah, misalkan tumbuhan dapat
berkembang biak dengan biji atau spora, dan hewan-hewan menghasilkan
keturunannya dengan telur atau melahirkan. Oleh karena itu sumber daya alam
tersebut dikatakan sebagai sumber daya alam yang masih dapat diperbaharui. Lain
halnya dengan sumber daya alam abiotik yang tidak dapat memperbaharui dirinya.
Bila sumber minyak, batu bara atau bahan-bahan lainnya telah habis digunakan
manusia, maka habislah bahan-bahan tambang tersebut.
1.
Penggunaan sumber-sumber Alam
Berbagai
cara telah di lakukan manusia dalam menggunakan sumber-sumber alam berupa
tanah,air,fauna,flora,bahan-bahan galian,dan sebagainya.
a).
Pertanian dan Tanah
Tanah
permukaan (top soil) mengandung kadar unsur-unsur bahan makanan yang begitu
tinggi dan siap digunakan oleh tanaman. Dengan adanya kemajuan dalam bidang
pertanian, penggunaan tanah untuk pertanian daapat digunakan secara efisien
untuk meningkatkan hasil pertanian.
Di
beberapa negara yang sedang berkembang sepertiThailand,Burma,Malaysia,Indonesia
masih ada kemungkinan perluasan area pertanian. Tetapi dalam pelaksanaan sangat
lambat karena terbatasnya modal.
b).
Hutan
Hutan
dapat di golongkan ke dalam dua golongan yakni: hutan pelindung, merupakan
hutan yang sengaja diadakan untuk melindungi tanah dari erosi, kehilangan
humus, dan air tanah. Golongan kedua adalah hutan penghasil atau hutan produksi,
yaitu hutan yang sengaja di Tanami jenis-jenis kayu yang dapat dipungut
hasilnya, misalnya hutan Pinus,Damar, dan sebagainya.
c).
Air
Air
sebagai salah satu sumber alam yang terdapat dimana-mana,di bumi, sungai,
danau, lautan, dan di bawah tanah. Udara sebagai uap air yang kesemuanya
meliputi 4/5 bagian seluruh permukaan bumi.
d).
Bahan Tambang
Begitu
banyak mineral dan bahan tambang lainnya yang dapat digali dan ditemui serta
dimanffatkan secara seimbang dalam kehidupan manusia. Pemakaian baja di dunia
pada tahun 1967 diperkirakan mencapai 144kilogram per kapita. Di Amerika pada
tahun yang sama diperkirakan mencapai 568 kg per kapita. Pemakaian ini
cenderung akan meningkat terus dan demikian juga dengan bahan tambang lainnya
F. PERMASALAHAN-PERMASALAHAN YANG TIMBUL
1.[7] Masalah
Erosi dan Banjir
Erosi
merupakan gejala alamiah dan sering kali pula disebut sebagai erosi geologi.
Peristiwa erosi terjadi secara perlahan-lahan terutama terjadi dengan bantuan
media air di sungai yang mengikis dasar dan tepi sungai. Peristiwa erosi ini
juga dipercepat dengan adanya penggunaan tanah yang tidak tepat oleh
manusia, menanam tanaman di tempat yang tidak tepat, menebang
hutan-hutan yang tidak diimbangi dengan penanaman kembali pohon-pohon yang
telah ditebang.
2.Pencemaran
Lingkungan
a.
Pencemaran Tanah
Sampah-sampah
industri pertanian yang menggunakan pupuk buatan telah menyebabkan pencemaran
tanah. Sampah-sampah tersebut adalah bahan-bahan kimia yang bila terkumpul
dalam jumlah tertentu dapat membahayakan kehidupan melalui tanah di mana
pepohonan tumbuh berkembang. Bagi hewan dan manusia jumlah nitrat yang
berlebihan merupakan racun. mengakibatkan sianosis pada anak-anak, yaitu
timbulnya kesulitan pernapasan karena terganggunya peranan hemoglobin dalam
pengikatan oksigen. Selain itu DDT merupakan indikasi pencemaran yang berbahaya
pada tanah karena bahan tersebut tidak dapat diuraikan dan dapat meresap masuk
kedalam pepohonan ataupun buah hasil penanaman kita dan hal tersebut
mengakibatkan kemandulan pada burung.
b.
Pencamaran Air
Bahan-bahan
pencemar dapat tercampur dengan air dalam banyak cara secara langsung dan tidak
langsung. Misalkan melalui pembuangan limbah pabrik, terkena pestisida,
herbisida, dan intektisida yang digunakan manusia dalam pertanian, dan
sebagainya.
c.
Pencemaran Suara
Kebisingan
yang terjadi di kota-kota besar sebagian akibat dari berbagai jenis suara yang
dikeluarkan mesin-mesin atau kendaraan-kendaraan. Dalam tingkat tertentu sangat
berbahaya bagi manusia karena biasanya mengakibatkan ketulian, kebutaan,
dan depresi.
d.
Kehutanan
Hutan
merupakan kekayaan Indonesia yang tidak ternilai harganya. Sepanjang daerah
khatulistiwa, hutan di Indonesia mambentang antara satu pulau ke pukau lainnya.
Itulah, mengapa Indonesia sering disebut Zamrud Khatulistiwa. Hutan di
Indonesia berfungsi sebagai paru-paru dunia, karena menyerap karbon dioksida.
Fungsi hutan yang lain sebagai pengatur tata air, iklim, pencegah erosi,
penyubur tanah, tempat hidup binatang-binatang, dan sebagai tempat penyimpan
kekayaan alam yang berupa hasil-hasil hutan. Hasil hutan di Indonesia
berupa berbagai jenis kayu, seperti kayu jati, meranti, krueng, ramin, kayu
besi, cendana, rotan, dan lain-lain. Produksi hasil hutan di Indonesia
merupakan penyumbang devisa terbasar Negara kedua setelah minyak dan gas bumi.
Ekspor Indonesia dari hasil kehutanan pada awalnya berupa kayu gelondong (log),
dengan Negara tujuan ekspor utama adalah Jepang dan Taiwan.
Usaha-usaha
yang dilakukan pemerintah untuk meningkatkan produksi hutan antara lain:
Melarang
penebangan kayu tanpa izin dari pemerintah(Departemen Kehutanan),
Mencabut
izin pengusaha HPH yang melanggar peraturan,
Menebang
hutan secara selektif
Melakukan
permajaan tanaman,
Melakukan
rehabilitas dan reboisasi areal hutan yang rusak, dan
Melakukan
penanaman di lahan kritis.
G. IPTEK DAN KELESTARIAN HIDUP
a).[8] Pandangan
Baru Terhadap Lingkungan
Masalah
lingkungan hidup sebenarnya bukan persoalan yang baru. Kerusakan lingkungan
oleh aktivitas manusia yang makin meningkat, antara lain tercemarnya lingkungan
oleh pestisida serta limbah industri dan transportasi, rusaknya habitat
tumbuhan dan hewan langka, serta menurunnya nilai estetika alam, merupakan
beberapa masalah lingkungan hidup. Pada tahun 1970-an, masalah lingkungan
hidup semakin luas. Hal ini berkaitan dengan meningkatnya atmosfer bumi sebagai
akibat tidak terkendalinya efek rumah kaca. Pemanasan global pada tiga decade
akhir abad ke-20 telah menimbulkan:
Peningkatan
suhu
Perubahan
iklim terutama curah hujan
Peningkatan
intensitas dan kualitas badai
Kenaikan
suhu serta permukaan air
b).
Dampak Perkembangan dan Penerapan Ilmu Pengetahun dan Teknologi, serta
Perubahan Sosial Ekonomi Terhadap Masalah Lingkungan Hidup
Dampak
Positif bagi Lingkungan Hidup
Bidang
Industri:
Diperluasnya
lapangan kerja dengan berdirinya industry atau pabrik baru
Pekembangan
industri bertambah baik, misalnya dengan penelitian dan pengembangan di bidang
industri transportasi, elektronika, dan industri rekayasa.
Berkembangnya
tanaman sebagai bahan baku industri (kapas untuk industri tekstil, kayu sengon,
dan pinus untuk industry kertas).
Diciptakan
mesin daur ulang, sehingga sampah sebagai sumber pencemaran lingkungan dapat
dikurangi.
Peningkatan
industri ekspor migas dan nonmigas.
Memperoleh
devisa dari industri pariwisata.
Bidang
Pertanian :
Bertambahnya
varietas baru dan unggul
Peningkatan
hasil produksi pertanian
Dikenal
dan dipakainya alat-alat pertanian modern
Dikenalnya
system pemupukan dan obat-obat hama
Pemberantas
hama dengan pesawat terbang di perkebunan
Dampak
Negatif bagi Lingkungan Hidup
Bidang
Lingkungan Alam :
Lahan
pertanian, perkebunan, peternakan dan kehutanan semakin sempit karena dibangun
banyak perumahan.
Rusaknya
lingkungan alam, karena dibangunnya industry atau pabrik
Terjadinya
banjir dan erosi karena penebangan hutan tidak terkendali (illegal
loging)
Untuk
pemenuhan kebutuhan primer dan skundenya manusia mengeksploitasi alam
Pemupukan
yang berlebihan mengakibatkan pencemaran tanah
Terjadi
pencemaran udara akibat pembakaran hutan yang menghasilkan CO2 dan CO
Terjadinya
pencemaran air dari buangan limbah industry
Terjadinya
pencemaran udara dari asap-asap industry, mobil, dan kendaraan bermotor
Terjadinya
pencemaran tanah dan bau sampah-sampah industry dan rumah tangga.
1.
Dampak negatif bagi lingkungan hidup
1) Lahan
pertanian, perkebunan, peternakan, dan kehutanan semakin sempit.
2) Rusaknya
lingkungan alam.
3) Terjadinya
banjir dan erosi.
4) Untuk
memenuhi kebutuhan primer dan sekunder manusia mengekploitasi alam.
5) Penyemprotan
pestisida yang berimbas kepada makhluk hidup.
6) Terjadinyapencemaran
udara akibat pembakaran hutan yang menghasilkan CO2 dan CO.
7) Terjadinya
pencemaran air.
8) Terjadinya
pencemaran tanah.
H. MANUSIA DENGAN LINGKUNGAN SOSIAL BUDAYA
[9]Alam
semesta yang dikenal manusia baik melalui pengamatan indrawi langsung maupun
dengan menggunakan media teknologi dan kemampuan prediksinya adalah ciptaan
Tuhan Al-Khaliq, bahkan semesta alam (selain alam semesta yang sudah
dikenal manusia) termasuk alam yang belum dikenal manusia serta alam yang
sedang dalam proses kejadiannya, ini semuanya adalah
ciptaan Al-Khaliq pula, semua yang ada adalah ciptaan-Nya. Dalam
jagat raya (alam semesta yang kita kenal) terdapat galaksi (gugusan-gugusan
bintang) yang jumlahnya miliaran, dan di setiap galaksi terdapat miliaran
bintang, salah satu dari gugus bintang itu adalah galaksi Bima Sakti
atau milky way. Dalam galaksi Bima Sakti ini ada satu bintang yang namanya
Matahari yang di kelilingi oleh planet-planet, dan salah satu planetnya adalah
planet Bumi tempat tinggal
manusia.
Evolusi
kecerdasan, evolusi teknologi serta tahap peradaban berkembang terus sejalan
dengan daya jelajah manusia, baik daalam bentuk fisikal terlebih lagi dalam
daya cipta dan imajinasinya, namun tampaknya ruang gerak manusia tetap ada
batasnya, sebab sebagai makhluk alam dia tetap tunduk pada hukum alam tersebut.
Oleh karena itu, dalam kemajuan teknologi yang dicapai saat ini, masih tetap
beragam antispaso dan respons manusia terhadap lingungan. Beberapa paham
tentang hubungan manusia dengan lingungan ini muncul, seperti:
Paham
kosmogini, yaitu paham yang menyatakan bahwa manusia harus menyesuaikan diri
dengan alam karena alam sendiri yang mengetahui paling baik.
Paham
Determinisme, yaitu paham yang menyatakan bahwa perkembangan manusia sangat
ditentukan oleh alam lingkungannya. Beberapa tokoh terkenalnya adalah Charles
Darwin (1809-1882) dengan teori evolusinya.
Dia
mengemukakan bahwa makhluk hidup (tumbihan, hewan, dan manusia) secara
berkesinambungan dari waktu ke waktu mengalami perkembngan. Pada perkembangan
tersebut terjadi perjuangan hidup (struggle for life, struggle for existence)
seleksi alam (natural selection) dan akan terjadi survival of the fittest yang
kuat akan bertahan hidup. Dalam proses perkembangan tersebut factor alam sangat
menentukan.
Paham
Posibilisme yang menyatakan bahwa alam bukan merupakan factor yang menentukan
melainkan menjadi factor pengontrol, peluang atau kemungkinan terjadinya kegiatan
dan kebudayaan manusia.Paham Optimisme Teknologi. Paham ini berasal dari
pemikiran “man ecological dominant concept” yang berarti manusia merupakan
factor dominan terhadap lingkungan. Dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan
rekayasa teknologi yang dilakukan manusia, maka manusia dapat mengendalikannya,
mengatur, mengolah, dan mengarahkan lingkungannya.
BAB
II
PENUTUP
A.
KESIMPULAN
Dari sekian banyak uraian diatas, maka saya bisa
mengambil kesimpulan yaitu :
Manusia bertindak sosial dengan cara memanfaatkan alam
dan lingkungan untuk menyempurnakan serta meningkatkan kesejahteraan hidupnya
demi kelangsungan hidup sejenisnya .
Manusia
mempunyai pengaruh penting dalam kelangsungan ekosistem habitat manusia itu
sendiri, tindakan-tindakan yang diambil atau kebijakan-kebijakan tentang
hubungan dengan lingkungan akan berpengaruh bagi lingkungan dan manusia itu
sendiri.
Kemampuan
kita untuk menyadari hal tersebut akan menentukan bagaimana hubungan kita
sebagai manusia dan lingkungan kita. Hal ini memerlukan pembiasaan diri yang
dapat membuat kita menyadari hubungan manusia dengan lingkungan.
B. SARAN
Manusia perlu mengambil kebijakan-kebijakan
terhadap lingkungan sebagai usaha untuk memperoleh efisiensi
pemanfaatan sumber alam dan lingkungan. Kita sebagai manusia wajib
menyadari bahwa kita saling terkait dengan lingkungan yang mengitari
kita.
Kemampuan
kita untuk menyadari hal tersebut akan menentukan bagaimana hubungan kita
sebagai manusia dan lingkungan kita. Hal ini memerlukan pembiasaan diri yang
dapat membuat kita menyadari hubungan manusia dengan lingkungan.
DAFTAR
PUSTAKA
lhttp://lindafad.blogspot.com/2012/12/pengertian-manusia-dan-lingkungan.htm
http://robertusbeny.blogspot.com/2012/01/pengertian-manusia.html
http://www.updatekeren.com/2012/11/pengertian-lingkungan-hidup.html
[4] http://virgyansyah.blogspot.com/2010/10/hubungan-manusia-dengan-lingkungan.html
[5] http://alkadebran.blogspot.com/2013/10/isbd-manusia-dan-lingkungan.html
[6] http://alkadebran.blogspot.com/2013/10/isbd-manusia-dan-lingkungan.html
[7] http://alkadebran.blogspot.com/2013/10/isbd-manusia-dan-lingkungan.html
[8] http://alkadebran.blogspot.com/2013/10/isbd-manusia-dan-lingkungan.html
[9] http://alkadebran.blogspot.com/2013/10/isbd-manusia-dan-lingkungan.html
0 komentar
Berkomentarlah dengan Bahasa yang Relevan dan Sopan.. #ThinkHIGH! ^_^